Harga CPO jatuh, pengusaha minta tarif pungutan ekspor turun

Harga CPO jatuh, pengusaha minta tarif pungutan ekspor turuncpo. ©2012 Merdeka.com/arie basuki


Asossiasi pengusaha meminta Badan Pengelolaan Dana Perkebunan (BPDP) Sawit menurunkan besaran pungutan ekspor minyak sawit mentah atau CPO. Sebab, harga produk turunan kelapa sawit tersebut tengah merosot.
"Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) minta, dalam keadaan lagi turun harga CPO yang dipungut itu, mungkin bisa dikurangi. Mungkin untuk sektor hulunya," ujar Menteri Perindustrian Saleh Husin usai Rapat Koordinasi di Kementeriaan Koordinator Perekonomian di Jakarta, Senin (25/1).
Selain itu, asosiasi juga meminta pemerintah menghilangkan pungutan ekspor cangkang sawit (palm kernel shells). Sebab, komoditas dianggap limbah itu sebenarnya bisa diolah menjadi bahan bakar ramah lingkungan pengganti batu bara.
"Misalnya buangan limbah (cangkang sawit) itu tidak perlu dikenakan biaya atau dipungut. Jadi limbah itu kan bisa diolah, diekspor. Itu tidak dipungut," tuturnya.
Terlepas itu, Saleh memastikan program mandatori pencampuran 20 persen biodiesel ke dalam solar (B20) terus berjalan.
"Kami bicara dengan Gaikindo itu bisa dan layak digunakan. Tapi pengguna-pengguna mungkin takut menganggu kendaraan besar, tapi produsen tidak masalah."

Related

Ekonomi 3348491407764440072

Posting Komentar

emo-but-icon

Follow Us

Hot in week

Recent

Comments

Side Ads

Text Widget

Connect Us

item